- Pengertian Sosiolinguistik
Sosiolinguistik berasal adari kata ‘sosio’ dan ‘linguistik’.Sosio sama dengan kata sosial yaitu berhubungan dengan masyarakat. Ilmu ini merupakan kajian kontekstual terhadap variasi pengunaan bahasa masyarakat dalam sebuah komunikasi yang alami.
Variasi dalam kajian ini merupakan masalah pokok yang dipengaruhi atau mempengaruhi perbedaan aspek sosiokultural dan masyarakat. Kelahiran sosiolinguistik merupakan buah dari perdebatan panjang dan melelahkan dari berbagai generasi dan aliran. Puncak ketidakpuasan kaum yang kemudian menamkan diri sosiolinguis ini sangat dirasakan ketika aliran transformasional yang dipelopori oleh Chomsky tidak mengakui realitas sosial yang sangat heterogen dalam masyarakat. Oleh Chomsky dan pengikutnya ini heterogenitas berupa status sosioal yang berbeda, umur, jenis kelamin latar belakang sukuj bangsa, pendidikan dan sebagainya diabaikan sebagai faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan pilihan pilihan berbahasa. Berpijak pada paradigma ini Sosiolinguistik berkembang ke arah studi yang memandang bahwa bahasa tidak dapat dijelaskan secara memuaskan tanpa melibatkan aspek-aspek sosial yang mencirikan masyarakat.
Dari pengantar ilmu linguistik tersebut, beberapa ahli berpendapat tentang studi hal tersebut, diantaranya:
- Abdul Chaer (2004:2) berpendapat bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar
displin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dalam penggunaan bahasa itu dalam masyarakat
- Sumarsono (2007:2) mendifinisikan linguistik sebagai linguistik institusional yang berkaitan dengan pertautan bahasa dengan oarang-orang yang memakai bahasa itu
- Rafiek (2005:1) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai studi bahasa dalam pelaksanaannya itu bermaksud/bertujuan untuk mempelajari bagaimana konversi-konversi tentang relasi oenggunaan bahasa untuk aspek-aspek lain tentang perilaku sosial
- Wikipedia, Sosiolinguistik adalah kajian interdisipliner yang mempelajari pengaruh budaya terhadap cara suatu bahasa digunakan. Dalam hal ini bahasa berhubungan erat dengan masyarakat suatu wilayah sebagai subjek atau pelaku berbahasa sebagai allat komunikasi dan interaksi antara kelompok yang satu dengan yang lain.
- Tujuan
Sosiolinguistik secara umum, tujuannya adalah membahas tentang kaitan pengguna bahasa dan perilaku dalam masyarakat/sosial
Dampak dari pembahsan tentang pengguaan bahsa, kita bisa mengetahui ha-hal berikut ini,
- Beragam kondisi pada golongan atau kelompok pengguna bahasa itu
- Kepercayaan pada golongan atau kelompok pengguna bahasa itu
- Aturan pada golongan atau kelompok pengguna bahasa itu
- Nilai-nilai yang ada pada golongan atau kelompok pengguna bahasa itu
- Etika yang berlaku pada golongan atau kelompok pengguna bahasa itu
Sosiolinguistik dapat berhasil sebagai pembelajaran untuk pencatatan dan penelahaan yang digunakan oleh manusia ketika dia berbincang-bincang dengan lawan tuturnya.
Di samping itu, sosiolinguistik pun menjadi penelaah bahasa yang digunakan manusia termasuk penyampaiannya.
Sebagai contoh, adanya isyaraat atau tanda yang memberitahu lawan bicara bahwa seseorang tengah sepakat, tidak sepakat, sedang ingin sendiri, larangan untuk berisik, dan masih banyak lagi.
- Objek
Objek-objek dalam sosiolinguistik ialah bagian/aspek bahasa yang meniliki sifat la parole atau heterogen. Apa maksud dari hal tersebut?
Maksudnya adalah bahasa-bahasa memiliki wujud setelah diterapkan/dilaksanakan melalui suatu kegitan komunikasi ketika seseorang bercakap dengna yang lain.
Lalu, apa saja objek-objek kajian dalam sosiolinguistik?
Di bawah ini adalah asoek-aspek dan objek-objek dari hal tersebut.
- Fonem
- Morfem
- Kata (leksikon)
- Frasa
- Klausa
- Kalimat
- Paragraf
- Wacana
- Dialog
- Ideolek
- Dialek regional
- Kronolek atau dialek waktu
- Sosiolek atau dialek sosial. Dialek sosial terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: umur, jenis, kelamin, etnik, ideologi, kelas sosial, ketedidikan
- Undak usuk atau tingkat tutur
- Ragam, contohnya adalah formal atau akrolek, literer atau sastra, dan informal
- Bahasa, yaitu penggunaan atau terpilihnya bahasa selaku kode dalam masyarakat luas/ multilingual
- Metode
Ada beberapa langkah untuk mengkaji objek-objek sosiolinguistik.
- data yang tersedia
- penganalisisan data
- penyajian dari hasil analisis kita
Prinsip utama yang mesti diingat adalah: aspek dari luar bahasa bisa lebih memberikan penjelasan/dijelaskan oleh bahasa itu sendiri.
Dengan demikian, konsep dasar dari pengkajian sosiolinguistik adalah suatu konsep keterkaitan arau hubungan. Konsep ini lebih renyah ditelinga kita dengar sebagai konsep relasi.
Apa yang dilakukan para peneliti di lahan ini?
Mereka mengorelasikan bahasa dengan hal-hal sosial, sebagai contoh, sosial budaya suatu kelompok masyarakat.
Dalam bidang ini, mereka harus mampu untuk memilah bahasa secara deskriptif dan persfektif. Bahasa secara deskriptif adalah bahasa yang dideskripsikan dengan apa adanya.
Sementara itu, persfektif adalah bahasa secara sudut pandang, hal ini disebut juga bersifat normatif.
Hal yang terpenting adalah: sosiolinguistik harus menyajikan suatu penelitian yang benar-benar apa adanya.
Oleh karena itu, data yang diperoleh harus memenuhi dua kriteria berikut ini.
1. alamiah (naturally occuring language)
2. dilarang untuk dibuat-buat (contrived)
Adapun dua metode dalam pengumpulan/penyediaan data, yakni observasi dan wawancara.
Metode observai ialah salah satu cara meneliti yang dilaksanakan dengan teknik pengamatan objek kajian dalam konteks yang bersangkutan. Sebagai contoh, seorang pria yang hendak melakukan penelitian mengenai bahasa makan seharusnya dia mencari peribahasa- peribahasa itu yang didukung teks lainnya sebagai unsur pengkondisian atau aspek budaya dan sosialnya. Dalam praktiknya, seorang yang melakukan observasi bias terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Untuk teknik tidak langsung, hal tersebut dikenal pula sebagai observasi tidak berperan serta/nonpartisipasi.
Seorang tokoh yang bernama Sudaryanto pada tahun 1993 pernah melakukan penamaaan terhadap metode observasi partisipasi dengan teknik simak libat acap. Adapun teknik nonpartisipasi diberi nama teknik simak bebas libat acap.
Sementara itu, metode wawancara ialah metode pengumpulan data dengan teknik tanya-jawab dengan narasumber/informan oleh seorang peneliti.
Selanjutnya, metode analisis dalam ilmu sosiolinguistik terbagi ke dalam dua jenis.
Pertama, metode pemadanan atau yang lebih sering kita dengan sebagai metode korelasi. Metode yang satu ini berhubungan dengan proses korelasi objek bahasa dengan eksternal unsur nonbahasa. Metode korelasi adalah suatu cara analisis yang isinya memerlukan sebuah penjelasan atas objek kajian dalam keterkaitannya secara kontekstual.
Kedua, metode distribusi atau yang lebih dikenal dengan metode operasi. Metode distribusi biasanya berhubungan dengan membedah, mengolah, atau mengotak-atik wacana verbal dengan cara internal. Meode operasi ini, pada umumnya menguraikan bagian-bagian subtansial suatu objek kajian lalu mendistribusikan hal itu dengan aspek-aspek verbal yang lain. Tujuannya adalah demi memperoleh aturan, pola, atau kaidah yang berkaitan secara kontekstual maupun sosial-budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar