MOHAMMAD YASIR
Sastra Arab UNS
Pragmatik dan Balaghah
Oleh Prof.Badis Lehwimel
Fakultas Sastra dan Bahasa
Universitas Muhammad Chaidar
Linguistik Pragmatik termasuk bidang linguistik modern yang muncul dan berkembang pada lingkup pembelajaran lisan modern dan terkini, dan pembelajaran linguistik pragmatik disini mempelajari bahsa ketika pemakaiannya dalam posisi dan keadaan yang berbeda-beda, sesuai dengan maksud pembicara dan keadaan lawan bicaranya.
Linguistik Pragmatik bermaksud mempelajari tentang seluk beluk bahasa, dengan segala sisi praktek, maka ilmu ini memperhatikan tentang pembicara dan maksud dari pembicaraannya, agar dapat berkomunikasi dengan lancar antara pembicara dan lawan bicaranya. Dan juga memperhatikan keadaan pendengar ketika berbicara, seperti memperhatikan terhadap sisi-sisi dan keadaan luar yang mencakup praktek komunikasi, dan pentingnya untuk mencapai pada pemahaman maksud dari orang yang berkata dari pandangan yang lain.
Maka pragmatik ini sebagai ilmu untuk komunikasi yang termasuk baru, membantu dalam berkomunikasi dan menjelaskan dalam memecahkan masalah komunikasi, dan juga membantu dalam bidang pengetahuan, dan kita menemukan adanya hubungan dengan ilmu sosial dan ilmu psikologi, komunikasi, antrobiologi, dan filsafat penyelesaian. Dan dengan itu, maka pragmatik menyandarkan pada bermacam-macam pengetahuan manusiawi yang berbeda.
- Definisi Pragmatik
Bahwa awalan pengertian dari pragmatik mencakup semua sisi dan juga mencakup perkara dari kesulitan, itu termasuk penelitian lisan, jadi pada setiap dasar dari dasar-dasar pragmatik yang bersumber itu. Seperti halnya bercampur dengan banyak dari ilmu-ilmu lain, menjadikan setiap peneliti membahas definisinya menurut bidang yang ia geluti.
- Pragmatik secara bahasa
Istilah pragmatik dalam istilah bahasa arab dikembalikan pada akar bahasa (Daul) , dan dia memiliki makna yang bermacam macam akan tetapi tidak keluar dari maknanya yaitu saling Transformasi( Tahawul) dan perubahan ( Tabaddul). Hal tersebut telah ada di kamus asas balaghah. (Zam Khasyri , 538 H) : (( daul : menunjukan daulah atau negara , dan menunjukan hari hari seperti ini , dan Allah memenangkan bani fulaan dari musuh mereka , dan memenangkan orang orang mukmin atas orang orang kafir pada perang badar untuk memenangkan yang ditunjukan orang orang musyrik pada perang uhud.Allah menangkan pada orang mukmin dan orang musyrik pada hari hari tersebut. Sesekali pada mereka dan sesekali atas mereka dan mereka saling menunjukan sesuatu , dan orang orang yang berjalan menunjukan sesuatu diantar kedua kakinya dan merentangkannya , makna pragmatik tidak jauh arti maknanya dari kata transformasi (tahawul) , berganti (Tabaddul), maksudnya adalah keadaan dari bahasa itu yang berbeda maksud dengan keadaan si pembicara ke keadaanya yg lain yang diterima pendengar (tergantung Konteks). Sama seperti berpindahny suatu keadaan ke keadaan yang lain.
Seperti kita ketahui bahwasanya maksud dari berpindah dalam pengucapan bahasa (komunikasi bahasa) seperti pindahnya suatu kata atau berpalingnya suatu kata dari si Pembicara dan hal juga ada hubungannya dengan apa yang dilakukannya. Tidak hanya mendengar kita juga harus mengerti apa yang tingkah lakunya.
- Pragmatik Secara istilah
Yang menetapkan penggunaan istilah at-tadawuliyah yaitu peneliti Maroko yaitu Thaha Abdurrahman yang menciptakan konsep dalam bidang at-tadawuliyah yang diterjemahkan dalam istilah pragmatik. Dia mengatakan dalam mendeskripsikan kata kerja “ تداول ” : diantara orang-orang menyebutnya makna yang berguna menyampaikan manusia dengan tempat tinggalnya.
Seorang peneliti Algeria –Abdul Malik- meragukan kesesuaian sumber deliberatif untuk istilah asing yang mengusulkan untuk menjadi istilah pergeseran dan tidak menerjemahkan istilah pragmatisme. Format pragmatik Arab akan diperdagangkan untuk menandakan pertama “bahasa perdagangan” dan menjadi deliberatif mengacu pada konsep yang kedua terkait dengan kecenderungan filosofis makna atas prinsip utilitarian, sehingga memastikan keamanan penggunaan bahasa Arab untuk menggambarkan hal yang berbasis kelompok / sektarian, serta menerima persyaratan akurasi yang diperlukan. Istilah deliberatif berasal dari luar negeri “pragmatique” yang mana kembali ke kata pragmaticus –bahasa Latin- berdasarkan pada akar kata “pragma” yang berarti tindakan atau perbuatan tindakan yang mempunyai implikasi untuk memindahkan penggunaannya untuk bidang ilmiah abad ke-17. Hal ini menunjukkan bahwa semuanya berhubungan dengan tindakan atau verifikasi ilmiah dengan kata lain. Deliberatif adalah teori bahwa pengetahuan tentang proses dan bahan yang menimbulkan pertimbangan praktis atau hipotesis.
- Kemunculan Pragmatik dan Perkembangannya
Pragmatik merupakan studi yang baru dan luas cakupannya setelah memiliki batas-batas yang jelas, yang merupakan hasil pemikiran para filosofi bahasa, yang mana tangannya dengan cepat melampaui tindakan guna memperbaharui prosedur analisa dan karakteristik linguistik pragmatik yang jelas dan modern.
Linguistik pragmatik cenderung masih baru di bidang studi bahasa yang mempelajari beberapa keadaan dari masalah-masalah bahasa yang mana para linguist mengabaikannya dan tidak memperhatikan hal-hal di sekitar (Fonologi, Struktural dan Semantik). Karena itu Karnab mengakui bahwa pragmatik merupakan studi yang besar dan baru, akan tetapi tidak meninggalkan yang paling banyak dari ini menyatakan bahwa pragmatik merupakan linguistik dasar.
J.Austin, manakala William James tahun 1955 yang belum memiliki keahlian dengan tujuan untuk menjelaskan linguistik yang baru atau cabang-cabangnya yang baru, yang sebenarnya mengarah pada karakteristik filosofi baru yang jelas yaitu filsafat bahasa. Meskipun demikian pengajar itu menimbulkan yang justru memperkuat lingustik pragmatik.
Persepsi dalam pemikiran J.Austin, permulaan keberhasilan terhadap teori untuk penutur, pertama teori linguistik pragmatik, selanjutnya dengan cepat meneruskan sedikit demi sedikit dengan filsafat bahasa, setelah Austin diteruskan oleh muridnya yaitu J.Searle yang sesudahnya memunculkan teori yang lainnya, yang membentuk komunitas yang yang memperkenalkan lingustik pragmatik.
- Konsep pragmatik dan kasus-kasusnya:
Pragmatik mencakup kumpulan konsep-konsep praktis dan kasus-kasusnya, yang menguasai perlakuan bahasa dalam konteks-konteks penggunaanya yang berbeda. Kemudian pragmatik membuat daftar makna dengan disertai ilustrasi yang memungkinkan, kebanyakan sebagai alat pembatas. Seorang peneliti –Shalach Ismail- berkata: ilmu terapan dalam studi kebahasaan memusatkan pada para pemakai bahasa, dan konteks penggunaannya dalam proses interpretasi kebahasaan dengan bermacam-macam sisi. Ilmu ini terbagi menjadi beberapa cabang. Cabang pertama, bagaimana menentukan konteks makna berkenaan dengan kalimat dalam penggunaan kalimat itu pada kesempatan tertentu. Cabang kedua dari ilmu terapan yaitu teori kemampuan berbicara. Cabang ketiga, yaitu teori percakapan.
Pragmatik merupakan ilmu baru dari ilmu linguistik, yang berdasar pada kumpulan konsep-konsep praktis. Para peneliti hampir bersepakat pada empat konsep, yaitu verba-verba lisan, pernyataan yang implisit, implikasi percakapan, dan deiksis.
- Urgensi pragmatik
Urgensi pragmatik telah diringkas dalam kumpulan unsur-unsur seperti dalam studi bahasa selama dilafalkan dalam konteks-konteks yang berbeda. Pelafalan merupakan aktivitas utama yang mewariskan penggunaan bahasa dengan karakternya pragmatik. Hal ini karena pragmatik bergeser dari bahasa dalam wujudnya dengan potensi pada pikiran pemakainya, menuju wujud verba melalui praktik verbal. Dasar dari praktik verba ini menspesifikasikan maksud dari sebuah tuturan. Jadi, pragmatik mempelajari bahasa pada segi tuturan tertentu yang dituturkan oleh penutur yang tertentu pula, serta ditujukan untuk mitra tutur tertentu, dengan lafazh tertentu dalam konteks komunikasi yang tertentu pula. Dalam hal ini, pragmatik meneliti maksud tuturan terentu. Maksudnya, studi pragmatik berusaha mempelajari tujuan bahasa dalam kerangka komunikasi. Dalam pengertiannya, mencakup pengaruh konteks-konyeks sosial pada sistem tuturan. Van Dik berpendapat bahwa konsep dasar dalam pragmatik yaitu bahwa ketika kita dalam keadaan pembicaraan dengan beberapa konteks, maka kita juga berpijak pada pencapaian beberapa verba sosial, serta maksud kita dari verba-verba itu.
Balaghah arab berhubungan dengan balaghah edisi orang ahli bahasa, dengan tanda terhadap bagusnya perkataan serta kefasihan, dan diadakannya balaghah ini bermaksud menjadikan perkataan itu sendiri menjadi fasih dan bagus.
Dan orang yang fasih dari kalangan manusia ialah yang membuat kefasihan terhadap perkataannya, sebagai ungkapan tentang apa yang terbesit dalam pikirannya tetapi dengan cara yang terbaik dan mudah untuk dipahami, dan kita juga menemukan makna-makna di dalam kamus dari kata بلغ yaitu suatu pencapaian atau telah sampai kepada sesuatu yang dituju.
Dan Abu Hilal Al-Asykariy telah menunjukkan arti balaghah pada asal kata bahasa, maka dia berpendapat bahwa balaghah dinamakan balaghah dikarenakan artinya telah sempurna kepada hati atau perasaan pendengar ketika dan memahaminya.
Dan kita memperhatikan terhadap makna balaghah dalam arti umum menjelaskan tentang dua sisi bahasan:
- Pembicara pada perkataan yang sempurna dengan ucapan yang bagus, dan harus terdapat di dalamnya unsur-unsur tertentu agar memungkinkan untuk mempengaruhi kepada pendengarnya dan mencapai maksud dari tujuan ucapan.
- Pendengar atas suatu ucapan yang tetap sebelum mendengarkan, dan memungkinkan pendengar ini mendapatkan pengaruh yang dari apa yang telah dia dengar, dan balaghah itu sendiri adalah sebagai penghubung yang membahas tentang bagaimana pemakaian bahasa dengan cara yang baik.
Maka dari itu kita mendapatkan Fazuniy mengenalkan balaghah kalam sebagai “kesesuaian dengan maksud dari keadaan serta kefasihannya”,
Dan telah jelas bahwa balaghah itu merupakan ilmu bahasa yang mempelajari tentang teori hubungan dan juga dalam bidang linguistik pragmatik, dan pada akhirnya pengertian balaghah ini sendiri adalah pembelajaran tentang perkataan, atau juga pembelajaran bahasa ketia pemakaiannya, maka balaghah ialah pengetahuan bahsa ketika pemakaian.
Sesungguhnya balaghah arab dan pragmatic memiliki suatu kemiripan yang jelas dalam ilmu bahasa , karena dalam penggunannya dalam berkomunikasi sama sama harus melihat konteks konteks tertentu, oleh karena itu , banyak para linguis yang menyamakan balghah dan pragmatic. Seperti halnya J.Leitch , seperti halnya balaghah (pragmatic pada rancangannya) , sama sama di praktekan dalam komunikasi antara penutur dan mitra tutur.dan keduanya sama sama memperhatikan dalam sebelum atau ketika penuturan atau pengucapan.intinya tujuan dri balghah dan pragmatik adalah keduanya merupakan ilmu yang sama sama mempelajari bahasa. Yakni dengan memperhatikan penutur dan mitra tutur. Dan memperlukan perhatian khusus pada pengunaan dan pemilihan kata katanya.untuk menyelewengkan maksud apa yang dikatakan, dengan menghubungkan antara perkataan , konteks dan keadaan. Pengaruh yang terjadi penutur dan mitra tutur dari perkataan dan apa yang dimaksudkan dari perkataan tersebut.
Hal ini juga di pelajari di ilmu balaghah karena dua ilmu tersebut memiliki persamaan dalam hal penyelesaiannnya, terutama dari sisi pembuatan ta’bir dengan tingkatan yang berbeda beda: (fonolofi , morfologi , semantik , Sintaksis) . dan pembahasan yang saling berkaitan dari ilmu ilmu tersebut adalah pada urutannya dan aturannya , konteks pengunaannya yang dimana kita membutuhkan perhatian terhadap bahasa dan praktek pengunaannya, ilmu tersebut Seperti membahas kesempurnaan teori komunikasi pada setiap unsur unsur tutur katanya dan ahli balghah arab dan bahasa memustkan pemikiran mereka untuk mencoba mensifati apa yang ada diantara perancangan bahasa dan fungsi bahasa.
semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar